Rabu, 13 April 2011

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Toksik pada Spons dari Perairan Gili Sulat-Lombok

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Toksik pada Spons dari Perairan Gili Sulat-Lombok

I M. Dira Swantara1), Agus Supriyono2), dan Mila Trinoviani1)
1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukt jimbaran
2) Laboratorium Teknologi Farmasi dan Medika, BPPTeknologi, Jakarta
Abstrak
Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senywa toksik pada spons koleksi BPPT bagian P3-TFM yang berasal dari perairan Gili Sulat, Lombok. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dilakukan secara total menggunakan tiga jenis pelarut yaitu berturut-turut metanol, diklorometana, dan n-heksana. Ekstrak total yang diperoleh kemudian dipartisi cair-cair berturut-turut dengan etil asetat dan n-butanol. Ekstrak yang paling toksik dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan fase diam sephadex LH-20 dan fase geraknya metanol. Identifikasi isolat aktif dilakukan dengan kromatografi gas-spektroskopi massa dengan bantuan database Wiley 275. L.
Uji toksisitas pada sepuluh spons koleksi BPPT bagian P3-TFM menunjukkan bahwa spons SL2 terbukti paling toksik. Fraksi yang paling toksik pada spons SL2 dengan harga LC50 sebesar 100 ppm diduga gabungan 7 senyawa yaitu asam benzena asetat (8,9%), dioktil heksadioat (4,5%), bis (2etilheksil) 1,2-benzenkarboksilat (53,1%), 2, 6, 10, 15, 19, 23 heksametil 2, 6, 10, 14, 18, 22 – tetrakosaheksena, (17,1%), nonakosana (7,8%), kolesterol (3,8%), dan eikosana (4,8%).
Kata kunci: isolasi, identifikasi, senyawa toksik, spons

0 komentar:

Posting Komentar