Senin, 16 Mei 2011

pacar air

EKSTRAK DAUN PACAR AIR (Impatient balsamina L.) SEBAGAI OBAT HERBA PENURUN KADAR KOLESTEROL DARAH

http://zaifbio.wordpress.com/2010/05/03/ekstrak-daun-pacar-air-impatient-balsamina-l-sebagai-obat-herba-penurun-kadar-kolesterol-darah/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda (Anonymous, 2004). Banyak penelitian epidemiologi, laboratorium dan klinis memperlihatkan hubungan antara tingginya kolesterol total dan LDL kolesterol (hiperkolesterolemia) dengan terjadinya penyakit kardiovaskuler. (Hartanto, 2008).
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid (Anonymous, 2005).
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 98-122 mg/dl (Anonymous, 2010a).
Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80%
diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (kolesterol baik) dan kolesterol LDL (kolesterol jahat), selain itu ada juga Trigliserida (Siswono, 2001).
Untuk mengatasi berbagai komplikasi penyakit akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah, harus dilakukan upaya diet makanan yang rendah lemak, selain itu juga dibantu dengan pemberian obat antihiperlipidemik. Mahalnya harga obat dan efek samping yang tidak ringan membuat masyarakat enggan untuk menggunakannya. Maka dipilih cara yang lebih murah yaitu pengobatan alternatif dengan obat herbal melalui pemanfaatan bahan alam yang sebenarnya sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang.
Salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah pacar air. Pacar air (Impatient balsamina L.) lebih dikenal sebagai tanaman hias yang mempunyai beragam warna bunga, dari yang kuning, putih, merah, merah jambu, maupun kombinasi-kombinasi warna. Semua bagian dari tanaman pacar air, dari mulai akar, batang, daun, bunga, dan biji, dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit (Anonymous, 2009).
Pacar air menyimpan beragam khasiat, bunga yang mengandung anthocyanin, cyanidin, dan malvidum dapat meluruhkan haid, hipertensi, bisul, rematik, sendi, gigitan ular berbisa, serta radang kulit. Biji pacar air dapat mempermudah persalinan dan mengobati kanker saluran pencernaan bagian atas. Daunnya adalah obat untuk keputihan, nyeri haid, radang usus buntu kronis, antiradang dan patah tulang. Sedangkan akarnya berfungsi sebagai obat antiinflamasi (antiradang), rematik, leher kaku, dan sakit pinggang (Susanto, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari uji pendahuluan metabolit sekundernya daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid. Flavonoid merupakan zat yang paling efektif menurunkan kadar kolesterol darah karena flavonoid bekerja meningkatkan kolesterol HDL.
Untuk menguji khasiat daun pacar air sebagai penurun kadar kolesterol darah maka perlu dilakukan penelitian laboratoris yang bertujuan untuk mengetahui apakah daun pacar air dapat menurunkan kadar kolesterol.
Berdasarkan kandungan flafonoid yang terdapat dalam daun pacar air maka dalam penelitian ini
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas diperoleh suatu permasalahan yaitu dapatkah ekstrak daun pacar air (Impatient balsamina L.) menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus putih.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari ekstrak daun pacar air (Impatient balsamina L.) dalam menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus putih.
1.4 Manfaat Penelitian
Dapat memberikan informasi mengenai khasiat ekstrak daun pacar air sebagai bahan alam yang berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus putih.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Studi Pustaka
2.1.1 Kolesterol Darah
a) Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh (Siswono, 2001). Kolesterol merupakan senyawa yang termasuk turunan steroid, yaitu senyawa turunan (derivat) lipid yang tidak terhidrolisis (Sudarmo, 2004).
Kadar kolesterol darah adalah kadar kolesterol yang terlarut dalam plasma darah. Kolesterol terdapat dalam jaringan dan lipoprotein plasma yang bisa berupa kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai ester kolesterol. Kolesterol sangat larut dalam lemak tetapi hanya sedikit yang larut dalam air, dan membentuk ester dengan asam lemak. Kolesterol merupakan produk metabolisme hewan sehingga terdapat banyak pada makanan yang berasal dari hewan seperti kuning telur, daging, hati, dan otak (Nurwahyunani, 2006).
b) Jenis Kolesterol
Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya
berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah
membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl. Triglisierda adalah lemak yang terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. (Siswono, 2001).
c) Penyebab Peningkatan Kadar Kolesterol Darah
Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Diantaranya faktor genetic. Sekitar 80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada sebagian orang meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih banyak. Makanan juga mempengaruhi kadar kolesterol darah. Lemak merupakan bahan makanan yang sangat penting, bila tidak makan lemak yang cukup maka tenaga akan berkurang, tetapi bila makan lemak berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Lemak dalam makanan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : lemak jenuh, seperti daging dan minyak kelapa, serta lemak tak jenuh, seperti asam lemak omega 3, asam lemak omega 6 dan asam lemak omega 9 (Siswono, 2001).
Selain itu berat badan juga berpengaruh. Orang yang obesitas memiliki kandungan trigliserida (berperan menyimpan lemak, membentuk LDL serta penggumpalan darah) dan HDL yang cenderung rendah. Kurangnya olahraga dapat menjadi penyebab kolesterol tinggi akibat terhambatnya aliran darah. Selain itu karena bertambahnya usia, kadar kolesterol pun semakin tinggi akibat menurunnya daya kerja organ tubuh.
Jenis kelamin juga merupakan faktor penyebab kolesterol tinggi. Sebelum menopause, wanita cenderung memiliki kolesterol rendah dibanding laki-laki. Tetapi setelah menopause, produksi kolesterol LDL pada wanita cenderung meningkat. Selain faktor-faktor di atas, penyebab kolesterol tinggi lainnya dari stress. Stress memicu seseorang untuk mengkonsumsi makanan tanpa kontrol dan juga mengubah gaya hidup sehat yang sudah dilakukannya (Anonymous, 2010b).
d) Pencegahan Peningkatan Kadar Kolesterol Darah
Mengkonsumsi makanan seimbang yang terdiri dari : 60 % kalori dari karbohidrat, 15 % kalori dari protein, 25 % kalori dari lemak, dan kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %. Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih (makan banyak) atau penggunaan energi yang sedikit (kurang aktivitas). Kelebihan kalori terutama yang berasal dari karbohidrat dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.
Menurunkan asupan lemak jenuh. Lemak jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan semua minyak lain seperti minyak jagung dan minyak kedelai yang mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang. Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar LDL kolesterol.
Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun kualitas. Minyak tak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta minyak sayur dan minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan pemanasan tinggi atau tidak dipanaskan secara berulang-ulang. Asupan lemak tidak jenuh ini akan dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan pada pembuluh darah.
Menurunkan asupan kolesterol. Kolesterol terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan, jeroan, kuning telur, serta “seafood” (kecuali ikan). Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari. Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 – 40 gr/hari, setara dengan 6 buah apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran. Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar LDL kolesterol.
Merubah cara memasak. Sebaiknya memasak makanan bukan dengan menggoreng tetapi dengan merebus, mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega. Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad, sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL kolesterol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh darah.
Melakukan aktifitas fisik dengan teratur. Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang bersifat aerobik (jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang dll.) secara teratur 3 – 5 kali setiap minggu, selama 30–60 menit/hari. Olah raga yang teratur akan membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL.
2.1.2 Tanaman Pacar Air (Impatient balsamina L.)
a) Klasifikasi Tanaman Pacar Air
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
Spesies : Impatiens balsamina L.
b) Morfologi Tanaman Pacar Air
Pacar air merupakan tanaman terna berbatang basah, lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak, percabangannya monopodial.
Daun tunggal, tersebar, berhadapan, atau dalam karangan. Bentuk daun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi, ujung meruncing, tulang daun menyirip. Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu bentuknya kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Tulang daun menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, runcing. Terna ini memiliki akar serabut.
Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5 inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Benihnya endospermic. Embrio akan mengalami diferensiasi.
Tanaman ini memiliki aneka macam warna bunga. Ada yang putih, merah, ungu, kuning, jingga, dll. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan, maka akan terbentuk keturunan yang beraneka ragam. Bunga zygomorph, berkelamin 2, di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas. Memiliki 5 kepala putik.
c) Habitat Tanaman Pacar Air
Habitatnya pada daerah beriklim tropical, namun tidak dapat hidup pada daerah yang kering. Tanaman ini sangat peka terhadap hama, biasanya tumbuh di pekarangan rumah pada ketinggian 1-900 m.
d) Kandungan Kimiawi Tanaman Pacar Air
Pacar air mengandung zat-zat kimia aktif seperti pada bunga yang mengandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Sementara biji mengandung saponin dan kandungan minyak seperti γ-spinasterol, β-ergosterol, balsaminasterol, parianaric acid, quercetin, nephthaquinon, minyak terbang, dan turunan kaempherol, dan ada juga kandungan racunnya, dan oleh karena itu harus diperhatikan kontra indikasi pemakaian (Anonymous, 2009). Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari uji pendahuluan metabolit sekundernya daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid.
e) Manfaat Tanaman Pacar Air
Pacar air berkasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan oleh tumbuhan pacar air adalah: tumor usus, kanker saluran pencernaan, usus buntu, menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, rematik, pembengkakan, sakit pinggang, kaku pinggang, leher kaku, tarsuga (terkena duri ikan ditenggorokan), sigurdongon (peradangan dipinggir kuku), merangsang pertumbuhan rambut, pewarnaan kuku seperti kuteks, dan lain-lain.
2.1.3 Pacar Air Sebagai Obat Herbal Penurun Kadar Kolesterol Darah
a) Pengertian Obat Herbal
Istilah Herbal biasanya dikaitkan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau tanaman yang bersifat perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal memiliki makna yang lebih luas, yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh bagian-bagiannya yang yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai sebagai obat (therapeutic).
b) Cara Pengolahan Tumbuhan Herbal
Teknik pengolahan tanaman obat terdiri dari sortasi, pencucian, penjemuran, pengirisan, dan pengolahan lebih lanjut menjadi berbagai produk/diversifikasi produk (Anonymous, 2008).
• Penyortiran
Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama untuk komoditas temu-temuan, seperti kunyit. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga untuk tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba.
• Pencucian
Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus. Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai bersih dan jangan sampai direndam berlama-lama.
• Penirisan dan Pengeringan
Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi.Untuk komoditas temu-temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam ruangan saja. Setelah kering rimpang disortir kembali sesuai dengan standar mutu perdagangan atau mungkin dapat diolah lebih lanjut.
• Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll.
• Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif.
Tanaman obat dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti simplisia, serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental, ekstrak kering, instan, sirup, permen dll, sehingga dapat menambah nilai ekonomi tanaman obat sekaligus menambah pendapatan petani. Disamping itu produk yang telah diolah tahan lebih lama disimpan dari pada bentuk segar. Panen dengan hasil yang berlebihan (panen raya) harga akan turun sehingga perlu diolah lebih lanjut.
c) Pacar Air untuk Obat Herba Penurun Kolesterol Darah
Menurut Adfa (2007), daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid. Flavonoid merupakan antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas dengan membebaskan atom hydrogen dari gugus hidroksilnya, dikatakan juga bahwa flavonoid dapat bertindak menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat ( LDL ) yang menyebabkan darah mengental yang dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah (Nurwahyunani, 2006).
Flavonoid merupakan molekul polifenolik yang larut dalam air dan mengandung atom karbon 15. Flavonoid adalah golongan polifenol. Flavonoid terdiri dari 6 kelompok utama: chalcone, flavon, flavonol, flavanon, anthocyanin dan isoflavonoids. Bersama dengan karoten, flavanoids memberikan warna buah-buahan, sayuran dan herbal (Anonymous, 2010c).
Mekanisme flavonoid dalam menurunkan kadar kolesterol:
Flavonoid → antioksidan dan menangkapradikal bebas → melepas H

Berikatan dengan 1RB

Radikal peroksi distabilkan

Energi aktivasi

Menghalangi oksidasi LDL

Menurunkan kolesterol
2.2 Kerangka Konsep
Tikus dengan kolesterol normal

Pakan + minyak babi → Kenaikan kadar kolesterol
(Hiperkolesterolemi)

Menyebabkan aterosklerosis

Komplikasi yang fatal

Perlu diatasi dengan pengobatan

Obat modern Obat tradisional

Daun pacar air → Flavonoid

Antioksidan & menagkap radikal bebas

Melepas H

Berikatan dengan 1RB

Radikal peroksi distabilkan

Energi aktivasi

Menghalangi oksidasi LDL

Menurunkan kolesterol
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep di atas maka diambil hipotesis bahwa ekstrak daun pacar air (Impatient balsamina L.) dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus putih.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental sesungguhnya. Rancangan penelitian menggunakan eksperimental sederhana (Postest Only Control Group Design).
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia UMM , waktu persiapan dan pelaksanaan kira-kira 2 bulan.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih betina dewasa yang memilik berat antara 150-175 gr yang diperoleh dari Laboratorium Kimia UMM.
Sampel dalam penelitian ini adalah 6 (empat) ekor tikus putih betina yang diambil dari keseluruhan populasi penelitian melalui teknik Simpel Random Sampling.
3.4 Variabel Penelitian
a) Variabel Bebas : Dosis ekstrak daun pacar air (Impatient balsamina L.)
b) Variabel Terikat : Penurunan kadar kolesterol darah
c) Variabel Kontrol : Jenis kelamin tikus, berat tikus, pakan,
3.5 Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan RAL dengan postest design. Perlakuan untuk penelitian ini dirancang sebagai berikut:
R
P1
B
A
K
P2
C
\
Keterangan:
R : Randomisasi
K : Kontrol
P1 : Perlakuan I
P2 : Perlakuan II
A : Tanpa Perlakuan
B : Ekstrak Daun Pacar Air
C : Ekstrak Daun Pacar Air
3.6 Alat dan Bahan Penelitian
Alat Penelitian:
• Timbangan elektrik,
• Juicer,
• Spektrofotometer,
• Oven,
• Tabung reaksi,
• Mikropipet,
• Tabung haematokrit,
• Sentrifuge,
• Tabung ependrof,
• Pipet.
• Kandang tikus

Bahan Penelitian:
• Tikus putih,
• Ekstrak daun pacar air,
• Serum darah tikus,
• Alkohol 96%
• Pakan(pellet)
• Minyak babi
• Aquadest.
3.7 Prosedur Penelitian
a) Pembuatan Ekstrak Daun Pacar Air
Persiapan pembuatan ekstrak yaitu mengambil daun pacar air secukupnya kemudian dicuci bersih, tiriskan. Dipotong kecil-kecil kemudian diblender dengan juicer merk Philips dicampur dengan alkohol 96 %, kemudian dimaserasi 24 jam. Setelah itu campuran tersebut disaring beberapa kali sampai didapat larutan yang jernih (kehijauan), kemudian didestilasi. Dari proses destilasi kemudian diuapkan sehingga terbentuk serbuk daun pacar air yang diperlukan. Kadar tiap ml filtrat yang ada dihitung dengan cara membandingkan bobot dengan volume ekstrak yang diperoleh sehingga diperoleh kadar dengan satuan mg/ gr bb.
b) Penyiapan Tikus Hiperkolesterolemi
Tikus putih yang akan digunakan dalam penelitian ini ditimbang berat badannya untuk menentukan besarnya dosis yang akan digunakan kemudian diberikan pakan yang sudah ditambah bahan yang dapat memicu peningkatan kadar kolesterol darah. Setelah 7 hari diperiksa kadar kolesterol darahnya. Tikus yang kadar kolesterol darahnya mencapai 98 mg/dl atau lebih dinyatakan sudah menderita hiperkolesterolemi.
c) Penentuan Dosis Ekstrak Daun Pacar Air
d) Pemberian Perlakuan
Empat ekor tikus hiperkolesterolemi dipisahkan menjadi 2 kelompok , dan tiap kelompok terdiri dari 2 ekor tikus ( 2 ulangan ). Masing-masing kelompok kemudian mendapat perlakuan sebagai berikut:
Kelompok I : kontrol diabetik
Kelompok II : ekstrak daun pacar air
Kelompok III : ekstrak daun pacar air
Perlakuan diberikan selama …………………….
e) Cara Pengukuran Kadar Kolesterol Darah
Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan dengan “ CHOD-PAP “(Cholesterol Oxidase Para Aminophenazone) yang direkomendasikan oleh Europen Atherosklerosis Society. Melalui enzymatice photometric test, yang diawali dengan mengambil darah tikus dari sinus orbitalis kemudian disentrifuge selama kurang lebih 15 menit. Setelah mendapatkan serum darah selanjutnya diambil kira- kira 10 mikro dimasukkan dalam tabung ependrof dan ditambah 10 mikro larutan standart, kemudian disiapkan pula larutan blangko berupa aquadest 10 mikro. Ke dalam masing- masing tabung sampel dan blangko dimasukkan 1000 ml reagent, lalu dicampur. Langkah selanjutnya diinkubasi selama 20-25 menit pada suhu 37 derajat celcius selama ± 10 menit, kemudian diukur absorbansinya pada spektofotometer. Setelah diketahui absorbansinya kadar kolesterol serum darah dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kolesterol (mg/ dl) = Δ A sample x konsentrasi standart/ cal (mg/ dl)
Δ A std/cal
(Lab. Kimia UMM, 2008)
3.6 Analisis Data
Data yang didapat akan dianalisis menggunakan uji-t lain subyek.
DAFTAR PUSTAKA
Adfa, M. 2007. “Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina Linn.)”. Jurnal Gradien Vol.4 No.1 Januari 2008 : 318-322
Anonymous. 2004. “Cara Cerdas Menyikapi Kolesterol”. (online) http://medicastore.com diakses 10 April 2010
Anonymous. 2005. “Kolesterol”. (online) http://id.inaheart.or.id diakses 10 April 2010
Anonymous. 2008. “Teknologi Pengolahan Tanaman Obat”. (online) http://balittro.litbang.deptan.go.id diakses 10 April 2010
Anonymous. 2009. “Attirangga si Pacar Air”. (online) http://batakone.wordpress.com diakses 07 April 2010
Anonymous. 2010a. “Kolesterol”. (online) http://id.wikipedia.org diakses 10 april 2010
Anonymous. 2010b. “Penyebab Kolesterol Tinggi”. (online) http://Dunia-Ibu.org diakses 10 April 2010
Anonymous. 2010c. “Flavonoid”. (online) http://en.wikipedia.org diakses 11 April 2010
Hartanto, Harun. 2008. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Lidah Buaya Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemik”. (Online) http://www.indoskripsi.com diakses 10 April 2010
Lab. Kimia UMM. 2008. Buku Penuntun Praktikum Biokomia. Malang: Laboratorium Kimia UMM
Nurwahyunani, A. 2006. “Efek Ekstrak Daun Sambung Nyawa Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol HDL Darah Tikus Diabetik Akibat Induksi Streptozotocin”. Semarang: Skipsi UNESA
Siswono.2001. “Bahaya Dari Kolesterol Tinggi”.(online) http://gizi.net diakses 10 April 2010
Susanto, I. 2009. “Pacar Air”.(online) http://www.ibnususanto.wordpress.com diakses 07 April 2010
05/03/2010 - Posted by zaifbio | Fitofarmaka










Senin, 21 Desember 2009
PACAR AIR/ IMPATIENS BALSAMINA LINN
Oleh : Siti Maulidah
http://hadyamaulida.blogspot.com/2009/12/pacar-air-impatiens-balsamina-linn_21.html

Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn. dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal pink, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil, dengan daun yang bergerigi.
Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), bunga jebelu (Halmahera Selatan).

Tanaman ini menyukai tempat teduh dan suka air. Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segala hama pengganggu .
Beberapa tahun lalu, ketika cat kuku belum sepopuler sekarang, para gadis dusun memanfaatkan tumbuhan ini untuk mewarnai kukunya. Tapi beda dengan cat kuku yang hanya melapisi bagian luar, warna yang dihasilkan pacar air bisa meresap ke dalam kuku dan lebih alami. Cuma, warna-warna yang dihasilkannya memang tidak sesemarak cat kuku modern. Di Bali, bunga pacar air selalu terselip di antara banten (sesaji) yang digunakan untuk sembahyang.
Padahal, selain sebagai pemoles kuku dan syarat ritual, pacar air juga memiliki banyak khasiat untuk mengobati penyakit. Misalnya saja sebagai penghilang rasa nyeri ketika haid atau mengurangi rasa sakit pada bagian-bagian tertentu tubuh, seperti leher dan pinggang. Ia juga diyakini sangat bermanfaat untuk meringankan rematik dan merontokkan bisul-bisul.
Si Lizzie Yang Sibuk
Herba yang mudah ditanam dan sangat rajin berbunga ini ditengarai berasal dari India. Entah siapa yang membawa dan untuk apa ia dibawa ke Indonesia, yang pasti herba berbatang basah (herbaceus) ini banyak ditanam untuk menghiasi halaman depan rumah. Tingginya berkisar antara 30-80 cm. Daunnya tunggal, berbentuk memanjang dengan pinggir bergerigi dan berujung runcing. Bunganya terdiri dari 5 helai kelopak bunga dan warnanya pun beragam. Ada putih, ungu, jingga, merah, magenta atau pink.
Karena termasuk golongan tanaman annual, ia rajin berbunga selama 1-2 bulan. Bisa jadi itu sebabnya di belahan Barat bunga ini dikenal dengan nama busy lizzie (si lizzie yang sibuk). Buah pacar air berupa buah kendaga, dan bila telah masak buah yang seukuran seruas jari kelingking dengan biji-bijian di dalamnya ini akan pecah dengan sendirinya. Anak-anak desa suka memencet buah berwarna ini dan merasakan sensasi pecahnya buah di ujung jemari mereka.
Bagian yang biasa dimanfaatkan untuk obat adalah bunga, akar, daun, dan bijinya. Herba ini berasa pahit dan hangat. Karena itu, herba yang termasuk familia balsaminaceae ini mempunyai khasiat untuk melancarkan peredaran darah dan melunakkan benjolan-benjolan. Bunganya mengandung zat anthocyanin, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidun, kaempherol, dan quercetin. Dan pada akarnya ditemukan cyanidin, mono glycosine. Meski memiliki banyak khasiat, ternyata pacar air juga mengandung racun. Karena itu penggunaannya pun musti sangat hati-hati. Dalam salah satu bukunya, Profesor Hembing Wijayakusuma mengingatkan bahwa wanita hamil dilarang memanfaatkan tumbuhan ini. Dan pada pemakaian yang terlalu lama (lebih dari seminggu), mulut kemungkinan akan terasa kering (xerostomia), mual (nausea), atau bahkan hilangnya nafsu makan (anorexia). Tapi, gejala-gejala itu akan hilang setelah dosis diturunkan atau malah dihentikan selama 2-3 hari.
Senada dengan Prof. Hembing yang menyarankan agar penggunaan untuk penyakit berat dikonsultasikan dulu ke dokter, Dr. Amarullah H. Siregar, MSc, PhD, juga mengingatkan bahwa tiap manusia memiliki dosis pengobatan masing-masing. Dan untuk gejala yang sama sekalipun, tidak bisa diberlakukan pengobatan yang sama. Makanya, ahli naturopati dan homeopati itu mengatakan bahwa penggunaan tanaman obat tradisional akan lebih maksimal jika diikuti dengan konsultasi dan pemeriksaan medis atau laboratorium
Pacar air

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:
Plantae

Divisio:
Magnoliophyta

Kelas:
Magnoliopsida

Ordo:
Ericales

Suku:
Balsaminaceae

Marga:
Impatiens

Spesies:
I. balsamina


Nama binomial

Impatiens balsamina
Morfologi
Batang
Pacar air merupakan tanaman terna berbatang basah, lunak, bulat, bercabang,warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. arah tumbuhnya tegak, percabangannya monopodial.
Daun
Daunnya tunggal, tersebar, berhadapan, atau dalam karangan. Bentuk daun lanset memanjang, pinggirnya bergerigi, ujung meruncing, tulang daun menyirip. Warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu bentuknya kelenjar. Bagian bawah membentuk roset akar. Tulang daun menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4 inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, runcing.
Akar
Tanaman ini berakar serabut.
Buah
Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5 inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Benihnya endospermic. embrio akan mengalami diferensiasi.

Bunga
Tanaman ini memiliki aneka macam warana bunga. ada yang putih, merah, ungu, kuning, jingga, dll. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan, maka akan terbentuk keturunan yang beraneka ragam. Contoh persilangannya terdapat dalam album gambar.
Bunga zygomorph, berkelamin 2, di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas.Memiliki 5 kepala putik.


Anatomy
Mesofil pada daun terdiri dari kristal kalsium oksalat.Dorsiventral, memiliki banyak bunga yang mengandung cairan yang tersimpan dalam petiolus dan tangkai. Rhaphide-sacs sedikitnya tampak pada daun dan tangkai. Kadang-kadang tampak ada bintik-bintik transparan pada daun yang seringkali berisi getah dan atau raphides.

Epidermis menyusun dinding sel yang tipis. Korteks relatif sempit, bagian luarnya terdiri dari sel kolenkimatis yang kecil dan bagian dalam besar.Perisikelnya tanpa sklerenkim. Batangnya yang keras ditegakkan oleh jaringan dasar turgescent yang kuat.Berkas pembuluh sendiri-sendiri dan terangkai dalam lingkaran, 12 di antaranya tampak pada potongan melintang. Xilem menyusun jaringan dasar kecil dan berdinding sel tipis dengan pembuluh besar yang melekatkannya, spiral berkembang baik dengan menebal. Rantai-rantai floem dalam tiap berkas kecil, saling berhubungan. Yang menghubungkan adalah sel kecil tanpa dinding. Pembuluh-pembuluh pada berkas tidak mengalami perforasi. Interfascular kambium membangun batang tua di daerah jaringan sel kecil. interfascular kambium memberi perkembangan pada dinding tipis jaringan dalam. Jaringan ini sama dengan jaringan dasar xilem, hanya saja tidak memiliki pembuluh. Pith mencekung di tengah, terisolasi, annular. Pembuluh pith spiral dan menetap di solereder untuk membangun pith sebelum berkembangnya berkas-berkas pembuluh. pith memiliki sel-sel yang besar yang mengeluarkan getah dari parenkim dasar. Berkas raphides tampak pada korteks.
Fisiologi
Tanaman ini termasuk tanaman C3. Dalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula berkarbon lima, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuBP (rubisko). Molekul berkarbon enam yang terbentuk tidak stabil dan segera terpisah menjadi dua molekul fosfogliserat (PGA). Molekul PGA merupakan karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentu sehingga cara tersebut dinamakan sintesis C3.
Molekul PGA bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung energi yang lebih kecil dibandingkan satu molekul RuBP, sehingga fiksasi CO2 berlangsung spontan dan tidak memerlukan energi dari reaksi terang (fotosintesis). Untuk mensintesis molekul berenergi tinggi, energi dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul PGAL dapat membentuk satu molekul glukosa. Satu siklus Calvin telah lengkap bila pembentukan glukosa disertai dengan regenerasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi enam molekul CO2. Ketika enam molekul CO2 bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai
Manfaat Pacar Air
Menurut Profesor Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, bunga pacar air dapat dimanfaatkan dengan resep-resep berikut :
1. Rematik, radang kulit (dermatitis), dan bengkak. Bunga pacar air segar yang telah dihaluskan ditempelkan pada bagian yang sakit.
2. Tulang patah atau retak dan antiradang (antiinflamasi). Daun pacar air segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
3. Bisul (furunculus) dan radang kulit (dermatitis). 15 gram daun pacar air segar, 5 lembar daun cocor bebek segar, dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul.
4. Radang kuku. Seluruh herba pacar air secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada kuku dan dibungkus dengan kain kasa. Lakukan 7-14 hari secara rutin
Referensi Web :


1. Judul : Impatiens balsamina(Pacar Air)
Alamat : http://toiusd.multiply.com/journal/item/80/Impatiens_balsamina
Penulis : Dewi Prasetyaningrum

2. Judul : Pacar Air
Alamat : http://id.wikipedia.org/wiki/Pacar_air
Penulis : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
3. Judul : Pacar Air untuk Atasi Nyeri Haid
Alamat :
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/11/12/10301138/Pacar.Air.untuk.Atasi.Nyeri.Haid
Penulis : kompas. com
Sumber : http://www.gayahidupsehatonline.com/

4. Judul : Pacar Air
Alamat : http://ibnususanto.wordpress.com/2009/02/20/pacar-air/
Penulis : Ibnu Susanto

5. Judul : Impatiens Blasamina the Doubele Flowering Basam
Alalmat : http://www.zone10.com/impatiens-balsamina.html
Penulis : VC, Ark




ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu). http://dyahakira.blogspot.com/2011_01_01_archive.html

0 komentar:

Posting Komentar